Berita

HMI Cabang OKU Timur Gelar Giat Minggu Literasi, Ini yang di Bahas

×

HMI Cabang OKU Timur Gelar Giat Minggu Literasi, Ini yang di Bahas

Sebarkan artikel ini

SIJABERITA,OKUTIMUR – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang OKU Timur melaksanakan kegiatan Minggu Literasi dengan tema” Mengupas Sustainable Development sebagai pemerataan kesejahteraan pembangunan dan Otonomi Daerah OKU Timur.

Sambutan ketua HMI Cabang OKU Timur Hengki Setiawan mengatakan, Sustainable Development atau adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.

“Dalam konsep otonomi daerah, pemerintah dan masyarakat di suatu daerah memiliki peranan yang penting dalam peningkatan kualitas pembangunan di daerahnya masing-masing,” terangnya.

Hal ini terutama disebabkan karena dalam otonomi daerah terjadi peralihan kewenangan yang pada awalnya diselenggarakan oleh pemerintah pusat kini menjadi urusan pemerintahan daerah masing-masing.

“Tujuan pemberian otonomi kepada Daerah adalah untuk meningkatkan dayaguna dan hasilguna penyelenggaraan pemerintahan di daerah, terutama dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa,” imbuhnya.

Panelis pertama Dr Dedi Ariayanto M Pd beliau adalah Wakil rektor III IAI IP MU Gumawang menyampaikan Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana (UURI No. 20 Tahun 2003).Keterbatasan daya tampung pendidikan vokasi saat itu yang bisa menjadi kendala program KIP Kuliah, telah pula dipikirkan solusinya.

“Proporsi daya tampung pendidikan tinggi vokasi sampai saat ini belum sampai 10% dari keseluruhan daya tampung perguruan tinggi,” ucapnya.

Panelis kedua dari Praktisi pertanian Zainul Adhar SP M Si sebagai dosen STIPER Belitang sekaligus Petugas PPEP menyampaikan Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.

“Pertanian berkelanjutan, bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi yang bertujuan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan,” jelasnya.

Tiga indikator besar yang dapat dilihat adalah lingkungannya lestari, ekonominya meningkat (sejahtera), dan secara sosial diterima oleh masyarakat petani.

Panelis ke tiga yaitu kanda Mulyono fungsionaris PB HMI periode 2024-2026 di Indonesia, otonomi daerah diatur oleh Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.